Tour D’Java


Mungkin tak ada ungkapan yang paling bahagia ketika menyaksikan seorang sahabat pada puncak kebahagiaannya pada hari pernikahannya. Rasa bahagia itu juga yang mungkin tergambar ketika menghadiri acara pernikahan salah seorang sahabat, Bondan dan Na’ima di Kendal Jawa Tengah pada hari sabtu, 20 November 2010.

Perjalanan menghadiri pernikahan sahabat tersebut makin menggembirakan karena dikemas menjadi “Tour d’ java”. Berangkat dari Makassar pada hari Jumat, 19 November 2010 pukul 16.00 kami awalnya berjumlah 9 orang berangkat lebih awal menggunakan pesawat Merpati menuju Surabaya, dan pada malam harinya sebagian teman kami berjumlah 3 orang menyusul kami menggunakan Merpati pukul 22.00 Wita. Pesawat membawa kami ke Surabaya, nampak dari ketinggian pesona keindahan jembatan suramadu dan hamparan keindahan pemandangan alam melalui pesona pulau Madura  serta suasana keramaian kota Surabaya yang nampak jelas tergambar dari ketinggian.

Kami pun mendarat di Bandara Juanda, Surabaya sekitar pukul 17.30 waktu setempat. Dari Surabaya kami langsung melanjutkan perjalanan ke Kendal, Jawa Tengah. Perjalanan yang memakan waktu sekitar 8 jam dari Surabaya memang terasa cukup melelahkan, namun pesona keindahan perjalanan dari Surabaya ke Kendal serta suasana canda teman-teman diatas mobil seolah membuat perjalanan panjang ini tak terasa menyiksa. Namun, rasa lelah itu akhirnya terbayar juga ketika kami tiba di Kendal pada pukul 03.00 dini hari waktu setempat. Rasa lelah yang terbayar ketika kami langsung beristirahat di sebuah penginapan di kota Kendal untuk mempersiapkan energi kembali keesokan harinya guna menghadiri acara pernikahan salah seorang sahabat kami tersebut.

Pagi harinya, rombongan kedua berjumlah 3 orang akhirnya tiba juga di Kendal. Dan bergabung dengan kami dipenginapan tersebut. Lengkaplah 12 orang rombongan dari Makassar yang bersiap menghadiri resepsi pernikahan Bondan yang mengawali “tour d’ java” kali ini.

Suasana kota Kendal yang cukup sejuk di pagi hari itu, membuat kami mengawali perjalanan panjang ini dengan menyusuri kota Kendal di sekitar penginapan. Wisata kuliner dengan mengunjungi warung-warung dikota kendal untuk sekedar mengisi perut dipagi hari, menikmati sajian Es Dawet (sumpah.. es dawet di kendal betul-betul segar dan beda dengan yg dijual di Makassar) dari pedagang Kaki lima yang berseliweran di jalan-jalan kota Kendal sampai mengunjungi pasar-pasar dan swalayan sekedar mencari batere kamera buat dokumentasi (salah seorang teman membawa kamera tapi lupa bawa baterenya, he.he..).

Selepas berjalan-jalan dipagi hari menghirup udara segar kota Kendal, siang harinya sekitar pukul 11.00 kamipun bersiap-siap menuju ke acara resepsi pernikahan Bondan. Suasana adat Jawa amat terasa di acara pernikahan tersebut semakin menambah kesakralan dari prosesi ijab kabul dan resepsi pernikahan sahabat kami tersebut. Selepas salaman, menikmati sajian makanan dan minuman di acara tersebut, kami pun tak lupa mengabadikan momen tersebut dengan berfoto bersama kedua mempelai. Tak terasa sudah sekitar 2 jam lebih kami di acara resepsi pernikahan itu, akhirnya kamipun pamit pada kedua mempelai sambil teriring do’a semoga bisa menjadi keluarga yang shakinah mawahdah warahma.

Sore hari, sekitar waktu menjelang ashar kamipun check out dari penginapan di kota Kendal dan selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Kota Semarang. Jarak tempuh dari Kendal ke Semarang yang kurang lebih memakan waktu sekitar 1 jam, membuat kami dapat menikmati suasana kota Semarang pada sore sampai malam harinya.

Perjalanan ke Semarang kami awali dengan mengunjungi Masjid Agung Jawa Tengah, Masjid yang merupakan kebanggaan masyarakat provinsi Jawa Tengah ini terletak di Jalan Gajah Raya Kota Semarang. Yang menarik dari Masjid Agung ini adalah memiliki 6 payung elektrik raksasa yang dapat meneduhi halaman Masjid Agung secara otomatis. Selain itu, Masjid ini juga memiliki pesona keindahan Menara Al Husna dengan ketinggian sekitar 99 meter dengan 19 lantai. Dan dari atas menara kita dapat melihat dengan leluasa pesona keindahan pemandangan kota Semarang, dengan menggunakan binocular/teropong yang dapat mendetailkan pandangan pada lokasi yang diinginkan. Terus terang, yang membuat saya takjub terhadap keindahan Masjid Agung ini adalah kemegahannya dengan menara tingginya yang dapat diperuntukkan untuk beberapa hal, diantaranya museum perkembangan islam (baca:dilantai 2-3), stasiun pemancar radio, dan restoran (baca:dilantai 18). Konsep restorannya mirip seperti salah satu restoran di Bandung yang menjual panorama ketinggian dengan lantai resto yang dapat berputar (baca:rotate) perlahan, sehingga panoramanya dapat berganti dan membuat pengunjung tidak bosan dengan satu pemandangan saja.

Selepas berkunjung ke Masjid Agung Jawa Tengah, kamipun sejenak melepas lelah di Pantai Marina. Salah satu objek wisata pantai yang terletak dibagian utara kota Semarang, memang sangat pas dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk menghabiskan waktu di akhir pekan. Pengunjungnya yang biasanya didominasi oleh pasangan muda mudi ini yang ingin menghabiskan waktu bercengkerama semakin menambah keindahannya karena pohon-pohon rindang yang berada disamping kanan dan kiri jalan menuju pantai memberikan suasana yang cukup nyaman dan sejuk. Sampai sore, kami menghabiskan waktu di pantai tersebut. Sambil berharap dapat menikmati sunset di sore hari tersebut namun keinginan kami tersebut kayaknya tidak dapat terpenuhi lantaran cuaca yang memang cukup mendung pada waktu itu. Akhirnya, menjelang maghrib kami pun melanjutkan perjalanan selanjutnya.

Menjelang maghrib, kami mendapat undangan untuk dapat singgah bersilatuhrahmi sambil makan malam di rumah Pak Nyono, kebetulan beliau adalah Kepala Kantor KPP Madya Makasar yang ber home base di Semarang. Alhamdulillah, Lengkaplah sudah “tour d’java” kali ini. Dapat bersilatuhrahmi ke rumah bos nya Madya Makassar merupakan suatu kehormatan yang besar bagi kami, sambil menikmati masakan sajian makan malam bu Nyono lengkap dengan martabak dan lumpia Semarang, srrpp.. seolah membuat perut ini ndak pernah kenyang, ha..ha.. kebetulan juga rombongan kami ini terdiri dari teman-teman dari KPP Madya Makassar yang juga akan menghadiri resepsi pernikahan salah seorang teman di Madya Mks. Resepsi nya yang dilaksanakan di Solo pada esok harinya, Hari Minggu. Kebetulan Pak Nyono dan Bu Nyono jg akan menghadiri acara tersebut, maka kamipun berinisiatif untuk dapat pergi bersama beliau keesokan harinya menghadiri pernikahan teman tersebut di Kota Solo.

Tak terasa sudah cukup malam  kami bersilatuhrahmi di rumah Pak Nyono, kamipun akhirnya pamit kepada beliau dan mengucapkan banyak terima kasih atas sajian jamuan makan malamnya. Perjalanan kami menyusuri kota Semarang pun kami habiskan sampai larut malam mengunjungi Kawasan Simpang Lima Semarang sambil mencari oleh-oleh. Kawasan Simpang Lima Semarang sebagai salah satu icon Kota Semarang merupakan titik pertemuan dari Jalan Pandanaran, Jalan Pahlawan, Jalan Ahmad Yani, Jalan KH Ahmad Dahlan dan Jalan Gajah Mada. Kebetulan pada hari itu malam minggu, yang memang selalu ramai pada malam minggu dan minggu pagi. Dan memang sangat pas buat mencari oleh-oleh khas Semarang di kota ini. Di Kawasan Simpang Lima Semarang ini juga terdapat Hotel Ciputra, Mall Ciputra dan Robinson (di sisi utara), Hotel Horison dan Matahari Plasa Simpang Lima (di sisi timur), E-Plaza dan Masjid Baiturrahman (di sisi barat) semakin menambah keramaian suasana di kota ini.

Waktu semakin larut malam, membuat kami mengakhiri perjalanan kami menyusuri kawasan simpang lima kota Semarang. Kamipun balik ke hotel untuk melepas lelah guna mempersiapkan energi kembali untuk bersiap-siap ke Kota Solo keesokan harinya.

Minggu Pagi sekitar pukul 07.00 selepas sarapan kamipun langsung check out dari Hotel di Kota Semarang dan langsung menuju ke Kota Solo untuk menghadiri lagi pernikahan salah seorang teman. Perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 3 jam dari kota Semarang, akhirnya mengantarkan kami juga pada tempat acara tersebut. Suara nyanyian Sinden dan alunan musik gamelan amat terasa melengkapi resepsi pernikahan teman kami, Ozy dan Yayuk dari KPP Madya Makassar. Resepsi pernikahan menggunakan adat jawa semakin menambah semarak acara pernikahan teman tersebut. Suasana pernikahan yang semakin menambah kesakralan dari prosesi ijab Kabul dan resepsi pernikahan.

Tak terasa, cukup lama juga kami menghadiri acara pernikahan teman kami tersebut yang lengkap dengan prosesi adat jawa yang amat kental. Setelah bersalaman dan berfoto bersama kedua mempelai sambil tak lupa mengiringinya dengan do’a, kamipun pamit kepada kedua mempelai dan keluarganya dan bersiap-siap untuk melanjutkan lagi perjalanan berikutnya menyusuri sekitar kota Solo.
Selepas siang, kamipun menyusuri perjalanan di kota Solo dengan mengunjungi Pasar Klewer, pasar yang terkenal dengan nuansa kerajinan Batiknya dan berdekatan dengan lokasi kraton Surakarta semakin menambah kelengkapan kami mengunjungi kota ini. Hunting batik pun sampai kerajinan wayang kami lakukan, dan tanpa terasa waktu telah menunjukkan pukul 15.30 WIB, akhirnya kamipun mengakhiri perjalanan kami menyusuri kota solo pada hari itu.
Pada sore hari itupun, akhirnya kami yang berjumlah 12 orang berpisah di kota Solo, salah seorang teman berencana ke Bandung naik kereta untuk mengunjungi saudaranya dan nanti sama2 Saudaranya tersebut balik ke Makassar, sebagian teman tetap menginap di Kota Solo karena Senin esok harinya mereka akan balik ke Makassar, dan kami berjumlah 7 orang melanjutkan perjalanan ke kota Yogya dan akan balik ke Makassar pada hari Selasa.

Kami yang tinggal berjumlah 7 orang, tiba di Yogya sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Perjalanan kami awali dengan menyusuri Jl. Malioboro di kota Yogya. Sembari mencari penginapan yang cocok, nyaman dan sesuai dengan isi dompet kamipun menyusuri Jl. Sosrowijayan (disekitar kawasan Malioboro jg). Setelah cukup lama berdiskusi dengan teman-teman tentang penginapan yang akan ditempati malam itu sampai dengan mendengar saran orang-orang sekitar jalan tersebut yang juga menawari penginapannya (bahkan sampe ada yang nawarin ABG segala, ha..ha..gubrak!!), akhirnya kamipun mendapat sebuah penginapan yang fasilitasnya lumayanlah untuk sejenak melepas lelah semalam di kota Yogya.
Setelah semalam menyusuri Malioboro, senin paginya kamipun berencana mengunjungi kawasan Candi Borobudur, meskipun kami agak was-was juga karena mengingat kondisi abu merapi di kawasan tersebut juga belum cukup aman. Namun, Alhamdulillah perjalanan mengunjungi Candi Borobudur berjalan lancar, kebetulan pada hari itu kawasan tersebut baru dibuka kembali. Meskipun, cuma bisa mengunjungi dasar candi saja karena masih tahap pembersihan sisa abu Merapi.
Perjalanan ke Borobudur kami awali dengan menumpang naik Bus Trans Jogja dan dilanjutkan menumpang bus lain di terminal Jombar untuk selanjutnya ke kawasan candi Borobudur. Meskipun sisa-sisa abu merapi masih nampak jelas sepanjang jalan  menuju candi, namun semakin menambah semarak kami dalam perjalanan ini.

Sore hari setelah mengunjungi kawasan candi Borobudur, perjalanan kami lanjutkan dengan mengunjungi pasar Biringharjo di kawasan Malioboro sembari hunting oleh-oleh, kamipun menghabiskan sisa malam tersebut di Malioboro sembari menunggu mobil yang akan mengantar kami ke Surabaya untuk balik kembali ke Makassar keesokan harinya.
Sekitar Pukul 22.30 WIB, kamipun meninggalkan Jogja menuju kembali ke Surabaya. Perjalanan malam hari itu dari Yogyakarta ke Surabaya sekitar 8 jam, membuat kami melepas lelah sepanjang perjalanan di atas mobil. Dan setibanya di Surabaya, kami langsung menuju ke Bandara Juanda untuk mengejar pesawat yang akan menerbangkan kami kembali ke Makassar pada pukul 10.30 waktu setempat. Perjalanan selama lima hari yang cukup melelahkan tubuh, namun mampu menyegarkan jiwa. Kamipun kembali ke kandang masing-masing di Makassar,he..he.. dan kembali memulai rutinitas dan aktifitas kami lagi sehari-hari.
==============
Buat Mas Bondan dan Na’ima serta Mas Ozy dan Yayuk.. Barakallahu laka wa baraka alaika wa jama’a bainakuma fi khair! Selamat berbahagia,ces…       

0 komentar: