LIFE AND DEATH


Pagi ini saya terbangun dengan sms yang cukup mengagetkan, “Innalillahi wa innaa ilaihi raaji’uun, telah berpulang ke Rahmatullah  Ibunda dari sahabat kita …, pada pukul 00.45 dini hari tadi.” selang beberapa menit kemudian  HP saya kembali berbunyi, sebuah sms dari seorang sahabat mengabarkan berita, “Alhamdulillah, telah lahir dengan selamat putri pertama kami pada hari Ahad, pukul 04.30.”

Perasaan sedih bercampur gembira mendengar kedua kabar tersebut yang hampir datang pada waktu yang bersamaan. Maha besar Engkau  ya, Allah .. kematian dan kelahiran memang tidak jauh, dan begitulah kehidupan ini berputar..

Banyak manusia yg tidak memahami apa arti kehidupan itu sebenarnya. Mereka hanya berlomba-lomba untuk mendapatkan kesenangan-kesenangan hidup duniawi. Slogan-slogan mereka adalah memuaskan  hawa nafsunya Yang Penting Puas . Prinsip dan misi mereka adalah bagaimana mereka dapat menikmati kehidupan seakan-akan mereka tumbuh dari biji-bijian kemudian menguning dan mati tanpa ada kebangkitan perhitungan dan hisab. Padahal dalam kehidupan ini pentingnya  setiap orang memiliki pengetahuan sebagai bekal utama mengarungi luasnya samudera kehidupan. Pengetahuan bagi seseorang paling tidak akan mengantarkannya pada bagaimana memahami kehidupan? siapa dirinya? dan siapa Tuhannya? Sehingga mengerti kearah mana tujuan hidupnya.
 
Sikap mentalitas juga diperlukan dalam menghadapi realitas kehidupan dan bagaimana mempersiapkan ketika kematian kelak menjemputnya. Manakala kita menemukan, menyaksikan perikehidupan orang yang tidak memiliki kegairahan, kreativitas, sekaligus di rundung duka, kesedihan, kesengsaraan, tapi tidak berdaya mengatasi  hal-hal seperti itu, bersikap pesimis terhadap kehidupannya sendiri, kehidupan terasa hambar dan kosong, tapi sekaligus takut menghadapi kematian. Mentalitas adalah kebesaran jiwa, selalu mendengar bisikan nurani untuk bangkit serta keluar dari tekanan hidup yang melingkupi dengan sikap optimis.

Allah menciptakan kita, memberikan kepada kita kehidupan adalah  untuk suatu tujuan dan tidak sia-sia. Apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan sia-sia?. Manusia hidup tidak sia-sia mereka memiliki aturan hukum-hukum syariat perintah dan larangan tidak bebas begitu saja apa yg dia suka dia lakukan apa yg dia tidak suka dia tinggalkan.Hidup dan Mati adalah ujian setiap yang hidup pasti akan merasakan kematian. Allah menjadikan kehidupan dan kematian sebagai ujian. Siapa di antara manusia yg terbaik amalannya? yg menjadikan mati dan hidup agar Dia menguji kamu siapa di antara kamu yg lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. Fudhail bin Iyadh berkata: Amalan yg paling baik adalah yg paling ikhlas dan yg paling sesuai dgn sunnah . {Iqadhul Himam al-muntaqa min Jami’il Ulum wal Hikam Syaikh Salim ‘Ied al-Hilali hal. 35}. Kita hidup di dunia adalah untuk diuji siapa yg paling ikhlas amalannya hanya murni untuk Allah semata dan siapa yg paling sesuai dgn sunnah Rasulullah SAW.  

Kematian bukanlah sekedar ketiadaan, bukan pula sebuah kebinasaan, melainkan mati adalah terputusnya hubungan  ruh dengan jasad, keterpisahan dan keterhalangan antara keduanya. Kematian bagi manusia merupakan tindak lanjut dari kehidupan dunia. Kehidupan setelah kematian bagi manusia diibaratkan seseorang dihadirkan di meja hijau untuk mempertanggungjawabkan seluruh amal perbuatan baik buruknya selama hidup di dunia.

Kehidupan dan kematian, bagaikan dua sisi mata uang, satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Maka tidak ada alasan bagi manusia menghindari  berbagai persoalan kehidupan yang dengan suka atau duka pasti menghampiri setiap orang,  Demikian juga dengan kematian, setiap orang pasti akan menemui ajalnya, cepat atau lambat, yang pasti ajalnya tiba. Akan tetapi bagaimana kemudian dapat menyikapinya secara arif dan bijak. Sedangkan sikap terbaik adalah menjadikan hidup sebagai ladang tempat bercocok tanam, berkarya, dan beramal sholeh. Dengan prinsip dunia adalah ladangnya akhirat. Dengan demikian, orang kemudian akan tetap tegar menjalani kehidupan dengan bekal penuh kreativitas walau  badai menerjang dengan keyakinan ‘Allah pasti menyertai ‘.

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Q.S. Al Mulk : 2).